Menengok Karya Kontemporer di Semarang Art Gallery
- Maret 19, 2019
- By yustisia
- 38 Comments
Sebagai penikmat seni mahluk yang goler-goler di
kasur tiap minggu siang. Bosan akhirnya menghampiri, kuingin melihat dunia di luar
sana mumpung ada waktu senggang. Buka map, scrolling-scrolling tempat yang belum
pernah didatengi di Semarang. Cari tempat yang enak buat jalan-jalan, yang indoor
soalnya di luar gerimis, tapi gak mau kalau harus pergi ke mall, pengen yang nambah
wawasan dan bisa bawa pulang cerita gitu. Akhirnya pilihan jatuh kepada “Semarang
Art Gallery”
Pintu Masuk Semarang Art Gallery |
Seumur-umur belum
pernah pergi ke pameran seni, ini bakal jadi pengalaman baru yang seru pikirku.
Siang itu aku mengajak 2 mbakku tersayang yang habis kondangan, dan satu mas –
mas berkacamata. Biar ada yang jadi seksi dokumentasi, dan ada yang boncengin. Mau
aja mereka aku kerjain. Hehe
Kami langsung menuju kota lama. Semarang art gallery berada
disana, lebih tepatnya di Jl. Srigunting No 5-6 Semarang Utara. Gedungnya
berwarna putih memiliki dua lantai, terlihat modern tetapi tetap mempertahankan
gaya arsitektur kolonialnya. Tiket masuknya
sangat terjangkau, hanya 10.000 per orang.
Galeri seni sudah pasti dibangun sebagai tempat bagi para
seniman memperkenalkan karyanya pada pecinta seni maupun khalayak umum.
Saat kami kesana pameran seni yang diselenggarakan bertema “Liber Primus”, karya yang ditampilkan adalah karya dari belasan seniman Bandung. Seni kontemporer yang ditampilkan bermacam-macam mulai dari seni instalasi, patung, juga lukisan.
Pameran ini sengaja mengambil beragam karya dari seniman di suatu kota sebagai analisis apakah karakter individu seniman dapat dibedakan berdasarkan wilayah yang sama, jadi apakah suatu kota berpotensi mempengaruhi individunya atau justru individu seniman lah yang akhirnya memberi pengaruh untuk berkembangnya karakteristik suatu wilayah. Duh panjang banget kan? aku baca dari katalog pamerannya, hehe
Waktu pertama kali masuk di lantai satu ada satu karya yang eye catching banget karena warna-warni dan bentuknya absurd. Entah apa maksudnya, aku kelilingin tuh benda yang super weird, semacam rak berisi busa warna warni untuk mencuci puring, talenan plastik elastis, sikat WC, ada neon juga, ember cat yang berbuih, dan selang air, semuanya disusun jadi satu karya. Yang muncul di pikiranku hanya "oh ini seni instalasi kayaknya" udah itu tok, maksudnya apa gak mudeng.
Seni Instalasi Karya Erwin |
Barulah setelah ngobrol dengan bapak penjaga pameran, beliau menjelaskan jika karya tersebut dari seniman bernama Erwin windu pranata mengusung tema barang yang tidak dimanfaatkan kembali, yang juga merupakan isu lingkungan yaitu pentingnya memanfaatkan kembali barang yang sudah tidak terpakai agar tidak menjadi sampah yang mengotori lingkungan.
Kata beliau bentuknya yang absurd memang sengaja dibuat seperti itu untuk menarik perhatian pengunjung, contohnya aku yang akhirnya bertanya maksudnya apa, jadi itu memang tujuan sang seniman untuk memancing keingintahuan kita dan kemudian bertanya makna dari karya tersebut. Lebih kepada pengingat untuk "woy recycle dong barang-barang lu yang masih bisa digunain, biar gak nyampah mulu lu pada!". Yaelah Mas Erwin mo ngomong gitu aja ribet banget yahhh? hahaha
Lantai 2 dari Gedung Semarang Art Gallery |
Kami pergi juga ke lantai dua gallery yang isinya lebih banyak lukisan, ada satu lukisan berjudul pemimpin sekte, membuatku ingin mendirikan sekte juga, "sekte pemuja kenikmatan semangkuk mie ayam", maklum efek laper muterin gallery.
Lukisan berjudul Potret Diri sebagai Pemimpin Sekte karya R.E. Hartanto |
Lalu ada lukisan yang dipajang di atas tangga, lukisan yang mengingatkan masa kecil kita semua, lukisan dua gunung dan matahari di tengah.
Setelah menengok karya-karya tersebut kami pergi ke taman yang ada di samping, ada patung manusia miring yang menjadi ikon disana, kata bapak penjaga lagi, patung itu dibuat khusus oleh seorang seniman yang aku lupa namanya siapa, tapi karyanya beraliran narsistik, jadi patung miring itu sosok seniman itu sendiri.
Di taman itu juga ada mural yang super besar dengan warna-warni cerah berlukiskan superhero yang selfi waktu lagi makan mie ayam kayaknya mereka bisa dijadikan anggota sekte nihh, juga ada spidermen yang nongkrong di angkringan sambil menyantap nasi kucing. Tujuan seniman disini adalah ingin memperkenalkan makanan warga lokal, di lokasi ini cucok banget hlo buat foto untuk menambah feed instagarem Anda. Gimana? menarik kan? Sempetin deh kalau ke Semarang mengisi liburan dengan mengunjungi galeri ini, dijamin ada cerita dan foto yang dibawa pulang.
Terimakasih untuk mbak mbak dan mas yang nemenin aku jalan-jalan ke tempat ini, hari mingguku jadi tidak membosankan. mbak yuni, mbak ossy, mas gem emang laaav. xoxo