Hari mingu siang yang cerah kemarin, aku mengikuti  acara cooking class yang diadakan oleh komunitas King (Korea Indonesia Networking Group) di cafe Serikat Dagang Kopi Kota lama, dan makanan korea yang dibuat adalah Kimchi, koki yang mengajari membuatnya adalah Saem Jang beliau adalah orang korea yang menjalankan bisnis meuble di bali dan jepara yang juga ketua komunitas perdagangan Korea di Indonesia. 

Sebelum mulai memasak, Saem Jang bercerita tentang asal mula kimchi. Seperti yang kita tau Korea selatan adalah negara 4 musim, saat musim dingin tumbuhan yang digunakan untuk sayur tidak bisa tumbuh jadi orang Korea mengawetkan sayuran dengan berbagai cara, bisa dengan cara dikeringkan, dan juga fermentasi. Nah kimchi adalah sayuran yang difermentasi. Jaman dulu belum ada tuh yang namanya kulkas, di Indonesiapun belum ada kan? Nah di korea kimchi disimpan di periuk kemudian periuknya ditanam di tanah lalu ditutup rapat karena tanah suhunya lebih rendah jadi bisa lebih awet.

Umumnya kimchi dibuat dari sawi putih yang dibumbui dengan gochugaru (bubuk cabe) dan bumbu-bumbu lainnya. Tapi ternyata Ssaem Jang bilang kalau gak cuman sawi aja yang bisa dibuat kimchi, di korea ada yang namanya kkaktugi yaitu kimchi lobak yang dibuat dengan lobak putih. Sebenernya pakai sayur apa aja bisa, Saem Jang bilang bahkan beliau pernah mencoba membuat kimchi dari mangga muda, karena beliau sudah lama tinggal di Indonesia jadi ingin bereksperimen dengan bahan-bahan dari Indonesia dan ternyata rasanya enak.

Nah berikut ini adalah bahan dan cara pembuatan kimchi :

1. Sawi utuh yang besar dipotong membujur, dibagi 4, kemudian dibaluri garam kasar, didiamkan 4 jam, kemudian dicuci agar tidak terlalu asin, karena garam yang dibaluri itu hanya digunakan untuk melemaskan sawi.

2. Kemudian potong sawi secara melintang dengan potongan yang agak besar sesuai selera. Kata Ssaem Jang, ada kimchi yang sawinya dibiarkan utuh, itu karena kimchinya memang mau disimpan lama, tapi kalau tidak ya harus dipotong potong biar bumbunya meresap.

3. Iris atau parut lobak putih, lobak putihnya dibiarkan kulitnya, jadi lobak putih dicuci bersih aja kemudian dipotong dengan potongan korek api, lalu campurkan dengan sawi.

4. Masukkan daun bawang yang dipotong sepanjang kelingking, jadi jangan halus-halus, kemudian campurkan ke sawi.

5. Setelah itu tambahkan bumbu yaitu bawang putiih yang ditumbuk atau dicincang halus, takarannya 4 siung bawang putih per 1 sawi yang digunakan

6. Masukkan gula, garam, penyedap rasa /moto sesuai selera

7. Masukkan kecap ikan 4 sendok atau sesuai selera.

8. Masukkan Gochugaru (bubuk cabe korea) sesuai selera kemudian diaduk sampai merata.

9. Kimchi sudah siap disimpan untuk kemudian dikonsumsi sebagai banchan (menu pendamping). Kimchi kuat disimpan sampai 1 tahun di kulkas, kata Saem Jang.

Menurutku kimchi itu kalau diibaratkan makanan Indonesia seperti acar atau asinan sawi. Jadi kimchi bagus banget dikonsumsi sebagai menu pendamping untuk makanan yang banyak minyaknya atau menu daging supaya gak eneg. Kimchi juga kaya serat karena terbuat dari sayuran dan karena difermentasi lama-lama akan ada rasa asamnya, kimchi bagus untuk pencernaan. Terbukti aku makan ini selama 3 hari, urusan ke toilet buat panggilan alam jadi lancar. Ha ha ha 

Jadi kimchi termasuk makanan yang sehat, dan mungkin juga bisa untuk program diet. Mau coba bikin? 

Ini pengalaman yang cukup seru buatku sih, belajar langsung dari orang korea yang punya tradisi membuat makanan ini. Jadi di korea itu selalu ada tradisi membuat kimchi waktu musim gugur tujuannya ya untuk persediaan musim dingin sebagai preserved food. Bahkan kalau di desa-desa tradisional mereka sampai ada tradisi membuat kimchi buat sekampung gitu namanya Gimjang, Aku pernah tuh lihat di drakor waktu tradisi Gimjang di suatu desa. hehe maklum aku fanatik ma budaya korewa korewa tapi bukan berarti aku gak nasionalis ea. hehe hanya untuk meluaskan wawasan aja.