Hai teman-teman! lama tak update post lagi tentang liburan tipis tipis ala yusti, hehe. Ya karena sibuk liburan kesana kemari idihhh lalu minggu awal masuk kerja sibuk juga menyelesaikan pekerjaan. Akhirnya sekarang ada waktu luang untuk bercerita. Yeaaay ^.^
Gimana liburan lebaran kalian? pasti seru kan?!Kali ini aku juga ingin menceritakan keseruan libur lebaranku bersama keluarga. Tapi sebelumnya aku pengen mengucapkan mohon maap lahir batin yaaa~
Baiqlaa mari kita mulai ceritanya ~
Ibuk suka banget ke gunung, jadi beliau merayu bapak biar dianterin jalan-jalan ke gunung. Kenapa harus dirayu dulu? karena Bapak mager kalau nyupirin pas jalan lagi macet-macetnya arus lebaran. Pasukan merayu Bapak pun bertambah 2 orang yaitu aku dan adikku, hehe karena aku juga suka pergi ke gunung alhasil kami bertiga membuat taktik agar tidak terjebak macet saat pergi liburan.
taktik #1 Kami pergi saat hari H lebaran
Pertimbangannya karena orang-orang pasti terfokus untuk silaturahmi keluarga saat hari H jadi tempat liburan tidak akan terlalu penuh, orang-orang pasti akan stay di tempat sanak saudaranya dulu jadi jalanan gak terlalu macet.
Pagi setelah sholat ied, kami bergegas silaturahmi ke tetangga se-RT lalu jam 8 pagi lanjut ke Jatingaleh untuk sungkeman sama mbah dari keluarganya ibuk lalu pergi ke keluarga bapak. Alhamdulillah semua sanak saudara kami ada di Semarang jadi kami tidak usah jauh -jauh dan memakan waktu yang lama untuk menemui mereka. Alhasil jam 10 kami selesaikan acara tersebut dan langsung cuss ke gunung, hehe
Taktik #2 Menentukan destinasi wisata yang berada di jalur yang tidak padat dengan arus mudik.
Tadinya ingin pergi ke Magelang untuk melihat gunung Merapi tapi apalah daya ketika melihat gugel map macet ada di daerah lingkar salatiga yang mana kami harus melalui jalan itu untuk ke magelang akhirnya kami pindah haluan ke Wonosobo, dan destinasi wisata kami adalah Dieng.
Taktik #3 Mencari jalur alternatif
Untuk menuju ke Dieng kami melewati jalur alternatif kebun Teh Tambi. Aku lupa nama kota apa saja yang dilalui tapi yang masih aku ingat jalannya lewat agrowisata perkebunan teh itu. Kalau masalah jalur alternatif Bapakku ahlinyaahli intinya inti core of the core karena beliau berpuluh-puluh tahun berprofesi sebagai supir dari mulai supir truk sampai supir pribadi keluarga. hehehe
Akhirnya setelah melalui segenap pertimbangan yang menurut kami ciamik, rencana pergi ke kawasan pegunungan pun terealisasi, dan Alhamdulillah perjalanan kami lancar. Kami melewati kebun teh dan lereng gunung Sindoro.
Setiap kali ada pemandangan gunung yang indah, Bapak cari tempat parkir di pinggir jalan supaya kami bisa turun dan menikmati pemandangan sambil foto-foto. hihi bapakku emang terbaeqqq~
Setelah puas berfoto dengan latar belakangkebunnya orang pemandangan alam, akhirnya kami menuju destinasi yang sebenarnya menjadi tujuan kami. Tapi ceritanya aku sambung di postingan selanjutnya ya?! oke yuk capcuss
Baca ceritanya di sini
Gimana liburan lebaran kalian? pasti seru kan?!Kali ini aku juga ingin menceritakan keseruan libur lebaranku bersama keluarga. Tapi sebelumnya aku pengen mengucapkan mohon maap lahir batin yaaa~
Baiqlaa mari kita mulai ceritanya ~
Ibuk suka banget ke gunung, jadi beliau merayu bapak biar dianterin jalan-jalan ke gunung. Kenapa harus dirayu dulu? karena Bapak mager kalau nyupirin pas jalan lagi macet-macetnya arus lebaran. Pasukan merayu Bapak pun bertambah 2 orang yaitu aku dan adikku, hehe karena aku juga suka pergi ke gunung alhasil kami bertiga membuat taktik agar tidak terjebak macet saat pergi liburan.
Let's go ke gunung |
taktik #1 Kami pergi saat hari H lebaran
Pertimbangannya karena orang-orang pasti terfokus untuk silaturahmi keluarga saat hari H jadi tempat liburan tidak akan terlalu penuh, orang-orang pasti akan stay di tempat sanak saudaranya dulu jadi jalanan gak terlalu macet.
Pagi setelah sholat ied, kami bergegas silaturahmi ke tetangga se-RT lalu jam 8 pagi lanjut ke Jatingaleh untuk sungkeman sama mbah dari keluarganya ibuk lalu pergi ke keluarga bapak. Alhamdulillah semua sanak saudara kami ada di Semarang jadi kami tidak usah jauh -jauh dan memakan waktu yang lama untuk menemui mereka. Alhasil jam 10 kami selesaikan acara tersebut dan langsung cuss ke gunung, hehe
Taktik #2 Menentukan destinasi wisata yang berada di jalur yang tidak padat dengan arus mudik.
Tadinya ingin pergi ke Magelang untuk melihat gunung Merapi tapi apalah daya ketika melihat gugel map macet ada di daerah lingkar salatiga yang mana kami harus melalui jalan itu untuk ke magelang akhirnya kami pindah haluan ke Wonosobo, dan destinasi wisata kami adalah Dieng.
Taktik #3 Mencari jalur alternatif
Untuk menuju ke Dieng kami melewati jalur alternatif kebun Teh Tambi. Aku lupa nama kota apa saja yang dilalui tapi yang masih aku ingat jalannya lewat agrowisata perkebunan teh itu. Kalau masalah jalur alternatif Bapakku ahlinya
Mampir foto di kebun teh tambi |
Akhirnya setelah melalui segenap pertimbangan yang menurut kami ciamik, rencana pergi ke kawasan pegunungan pun terealisasi, dan Alhamdulillah perjalanan kami lancar. Kami melewati kebun teh dan lereng gunung Sindoro.
Setiap kali ada pemandangan gunung yang indah, Bapak cari tempat parkir di pinggir jalan supaya kami bisa turun dan menikmati pemandangan sambil foto-foto. hihi bapakku emang terbaeqqq~
Bapak Ibu yang bahagia berfoto bersama di kebun orang |
Setelah puas berfoto dengan latar belakang
Baca ceritanya di sini