Surat #2






Dear nur,

Nur pasti suasana hatimu cerah ya seperti hari paling terik di bulan agustus, disini pagi hari selalu cerah tapi kemudian hujan turun di malam hari, karena maklum ini masih bulan april.hehe

Nur aku kangen kamu, kangen cerita sama kamu sampai dini hari, biasanya kamu main ke rumahku terus pulang larut malam. Apakabar skripsimu? Pasti kamu sebal aku menanyakan ini bukannya kabarmu, hehe aku hanya bergurau.

Aku kangen jokes-jokesmu juga. Lucunya dulu kalau aku marah kamu pasti nyari satu kata yang diplesetin pas aku ngomel terus aku gak jadi marah tapi ketawa, lucunya waktu itu aku jadi semakin marah tiap kali kamu bercanda karena aku pikir kamu ngegampangin semuanya. Padahal kamu cuman pengen aku ketawa. Seperti prinsip hidupmu untuk tidak memikirkan apapun yang membuat sedih dan menghindari segala bentuk emosi negatif seperti kemarahan karena bagimu segala sesuatu pasti ada jalan keluarnya, itu semua yang kamu teladanin ke aku, stop mikir yang enggak-enggak yang membuat kita jadi insecure, yang membuat pikiran kita dikuasai pikiran negatiif. Kamu juga yang ngajarin aku optimis nur. Aku gak bisa lupa itu

Aku selalu inget waktu kamu ajarin naik motor, waktu itu aku ga percaya bakalan bisa mengemudi, aku selalu bonceng kamu kemana-mana dan bagiku mengendarai motor bukan keahlian yang masuk urgensi tapi semua itu berubah waktu kamu harus pindah ke luar kota. Dengan sabar kamu ngajarin aku yang bego. Dulu aku suka parno waktu deket mobil ataupun truk, aku bakalan teriak-teriak kayak orang norak di jalan meskipun jarak kendaraan besar itu cukup jauh dari motorku, dan Alhamdulillahnya kamu gak malu sama kelakuanku itu, hehe makasih banget ya. Sampe akhirnya aku bisa sendirian otw ke kampus naik motor meskipun harus jatuh juga sesekali. Mulai dari kepleset waktu hujan, kepleset pasir di depan toko bangunan sampe tanganku sobek, nabrak atau ditabrak de el el pokoknya.

Suatu hari waktu aku ngerasa down, waktu susah ngikutin pelajaran, waktu rasanya pengen menyerah karena ngerasa benci makul-makul elektro itu. Aku bakalan inget moment waktu aku belajar mengendarai motor. Waktu aku ngerasa hidupku zonk, waktu ngerasa gagal dan sedih. Aku inget kamu yang selalu bilang aku pasti bisa, kamu yang nepuk pundakku dan ngomong kalau aku pasti bisa, mimik wajahmu, dan keyakinan di matamu bener-bener memberiku kekuatan.

Aneh ya mungkin siapapun akan berpikir itu hanya hal kecil yang terlalu dibesar besarkan, atau diromantisasi, dan lebay. Padahal bagiku itu filosofis sekali, dan berarti banget buat hidupku. Ilmu mengendarai motor sangat aku manfaatkan, sekarang aku bisa pergi kemanapun yang aku mau tanpa kamu nur, dan karena ilmu ini selalu dimanfaatkan pasti kamu menerima pahalanya setiap hari, barakallah nur.

Nur bagiku kamu orang yang datang untuk menyerderhanakan pemikiranku yang rumit, dan rasanya sangat ajaib gimana kamu yang berbeda karakter dihadirkan di hidupku. Jika sekarang harimu cerah dan sangat dicintai itu karena kamu pantas mendapatkannya.

Aku mungkin tidak memberikan arti yang sepadan di hidupmu jadi memang pantas kamu hapus. Tapi sebenarnya aku berharap kamu akan menemukan tulisanku ini seperti menemukan benda kecil yang hilang karena jatuh di kolong tempat tidurmu, benda kecil yang kau cari-cari tapi kamu menyerah untuk menemukannya. 

Selamat malam nur

You Might Also Like

0 komentar