Dear nur,
Nur pasti suasana hatimu cerah ya seperti hari paling terik
di bulan agustus, disini pagi hari selalu cerah tapi kemudian hujan turun di
malam hari, karena maklum ini masih bulan april.hehe
Nur aku kangen kamu, kangen cerita sama kamu sampai dini
hari, biasanya kamu main ke rumahku terus pulang larut malam. Apakabar
skripsimu? Pasti kamu sebal aku menanyakan ini bukannya kabarmu, hehe aku hanya
bergurau.
Aku kangen jokes-jokesmu juga. Lucunya dulu kalau aku marah
kamu pasti nyari satu kata yang diplesetin pas aku ngomel terus aku gak jadi
marah tapi ketawa, lucunya waktu itu aku jadi semakin marah tiap kali kamu
bercanda karena aku pikir kamu ngegampangin semuanya. Padahal kamu cuman pengen
aku ketawa. Seperti prinsip hidupmu untuk tidak memikirkan apapun yang membuat
sedih dan menghindari segala bentuk emosi negatif seperti kemarahan karena bagimu segala sesuatu pasti ada jalan keluarnya, itu
semua yang kamu teladanin ke aku, stop mikir yang enggak-enggak yang membuat
kita jadi insecure, yang membuat pikiran kita dikuasai pikiran negatiif. Kamu
juga yang ngajarin aku optimis nur. Aku gak bisa lupa itu
Aku selalu inget waktu kamu ajarin naik motor, waktu itu aku
ga percaya bakalan bisa mengemudi, aku selalu bonceng kamu kemana-mana dan
bagiku mengendarai motor bukan keahlian yang masuk urgensi tapi semua itu
berubah waktu kamu harus pindah ke luar kota. Dengan sabar kamu ngajarin aku
yang bego. Dulu aku suka parno waktu deket mobil ataupun truk, aku bakalan
teriak-teriak kayak orang norak di jalan meskipun jarak kendaraan besar itu
cukup jauh dari motorku, dan Alhamdulillahnya kamu gak malu sama kelakuanku
itu, hehe makasih banget ya. Sampe akhirnya aku bisa sendirian otw ke kampus
naik motor meskipun harus jatuh juga sesekali. Mulai dari kepleset waktu hujan,
kepleset pasir di depan toko bangunan sampe tanganku sobek, nabrak atau
ditabrak de el el pokoknya.
Suatu hari waktu aku ngerasa down, waktu susah ngikutin
pelajaran, waktu rasanya pengen menyerah karena ngerasa benci makul-makul
elektro itu. Aku bakalan inget moment waktu aku belajar mengendarai motor.
Waktu aku ngerasa hidupku zonk, waktu ngerasa gagal dan sedih. Aku inget kamu
yang selalu bilang aku pasti bisa, kamu yang nepuk pundakku dan ngomong kalau
aku pasti bisa, mimik wajahmu, dan keyakinan di matamu bener-bener memberiku
kekuatan.
Aneh ya mungkin siapapun akan berpikir itu hanya hal kecil
yang terlalu dibesar besarkan, atau diromantisasi, dan lebay. Padahal bagiku
itu filosofis sekali, dan berarti banget buat hidupku. Ilmu mengendarai motor
sangat aku manfaatkan, sekarang aku bisa pergi kemanapun yang aku mau tanpa
kamu nur, dan karena ilmu ini selalu dimanfaatkan pasti kamu menerima pahalanya
setiap hari, barakallah nur.
Nur bagiku kamu orang yang datang untuk menyerderhanakan
pemikiranku yang rumit, dan rasanya sangat ajaib gimana kamu yang berbeda
karakter dihadirkan di hidupku. Jika sekarang harimu cerah dan sangat dicintai
itu karena kamu pantas mendapatkannya.
Aku mungkin tidak memberikan arti yang sepadan di hidupmu
jadi memang pantas kamu hapus. Tapi sebenarnya aku berharap kamu akan menemukan
tulisanku ini seperti menemukan benda kecil yang hilang karena jatuh di kolong
tempat tidurmu, benda kecil yang kau cari-cari tapi kamu menyerah untuk
menemukannya.
Selamat malam nur
0 komentar