Jalan-jalan Sore di Candi Gedongsongo Tempat Wisata Serba BISA di Era Adaptasi Kebiasaan Baru


Trip selanjutnya di Era Adaptasi Kebiasaan Baru kali ini adalah pergi ke Candi Gedong Songo. Objek wisata yang jadi andalan Kabupaten Semarang. Orang-orang dari luar daerah banyak yang menjadikan tempat ini destinasi wisata favorit ketika pergi ke Kabupaten Semarang tidak terkecuali saya karena tempat ini sangat populer sebagai wisata alam dan sejarah. 

Kali ini saya pergi dengan seorang sobat rindu piknik lain bernama Fitri. Kami berangkat siang hari dari Semarang dan menghabiskan sore hari disana. Cuaca cukup terik di Bulan September ini, sehingga meskipun sudah sore tidak terlalu banyak kabut yang turun menghalangi pemandangan. Biasanya kalau berkunjung pukul 1 siang atau lebih pemandangan sudah tertutup kabut, tapi kali ini berbeda jadi kami merasa beruntung bisa jalan-jalan sore disana. Yeay!

Tentang Candi Gedong Songo

Candi Gedong Songo 
(Foto : akurat.co)

Candi Gedongsongo adalah Candi Hindu peninggalan dinasti Sanjaya sekitar abad ke-8 hingga ke-9 yang lalu. Gedongsongo berarti candi ini memiliki sembilan bangunan. Namun ke sembilan bangunan tersebut terpisah jarak satu dengan yang lainnya. Candi ini pertama kali ditemukan oleh Raffles dan direkontruksi oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1928 hingga 1929. (sumber informasi: PNRI).

Lokasi objek wisata Candi Gedongsongo

Untuk sampai di objek wisata ini sangat mudah terlebih karena objek ini sangat terkenal dan dari dulu dikelola dengan baik maka akses jalannya pun bagus dapat disambangi menggunakan kendaraan seperti mobil, bus pariwisata dan motor. Lokasinya terletak di Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Atau anda bisa menggunakan peta di bawah ini :


HTM dan tarif parkir

HTM saat weekday adalah 8000 rupiah sedangkan weekend 10.000 rupiah. Tarif parkir sebesar 5000 rupiah untuk mobil dan 2000 rupiah untuk motor. 

Protokol Kesehatan di Candi Gedongsongo

Sebagai objek wisata populer tentu akan ada banyak orang yang berkunjung, maka dari itu penerapan protokol kesehatan menjadi sangat penting. Mari kita intip apa saja protokol kesehatan disana.

1. Kawasan wajib masker

Kawasan Wajib Masker
(Foto : dok. pribadi)

Saat memasuki objek wisata kita wajib menggunakan masker. Kalau tidak siap-siap saja tidak diijinkan masuk oleh petugas.

2. Kawasan wajib cuci tangan

Kita juga wajib mencuci tangan, disana sudah disediakan tempat mencuci tangan dengan sabun. Bahkan tempat cuci tangannya sangat panjang dan punya banyak pancuran mengantisipasi jika ada banyak pengunjung. Setiap pancuran jaraknya cukup jauh mengingat harus sekaligus menerapkan social distancing. Eh tidak cuma di dekat pintu masuk. Ada tempat cuci tangan lain di dalam tempat wisata.

Tempat cuci tangan
(Foto : dok. pribadi)

3. Cek suhu tubuh
Setelah area mencuci tangan kita akan dicek suhu oleh petugas, jika suhu dibawah 37.5 derajat maka kita diperbolehkan masuk untuk kemudian membeli tiket.
Dicek suhu tubuh oleh pertugas
(Foto : dok. pribadi)


4. Social distancing

Ada tanda berbentuk lingkaran berwarna kuning di tempat membeli tiket dan di tempat antrian memasuki gerbang wisata, pengunjung harus berdiri di tanda kuning itu untuk menerapan social distancing. 

Loket tiket
(Foto : dok. pribadi)

Aturan social distancing
(Foto : dok. pribadi)

Setelah menerapkan aturan di atas tentu kita jadi lebih nyaman untuk berkunjung karena tidak merasa khawatir tentang resiko penularan covid 19. Setelah membayar tiket masuk, tiket akan discan kemudian kita di perbolehkan masuk. Hal menarik apa saya ya yang bisa kita temui disana?  Berikut ini adalah beberapa hal menarik di Candi Gedong Songo:

Hal menarik di Candi Gedongsongo :

1. Berkeliling kompleks candi 

Kompleks candi gedongsongo tepatnya candi gedong II
(Foto : dok. pribadi)

Kami mengelilingi komplek candi dan berfoto disana. Sayangnya di Era Adaptasi Kebiasaan Baru ini  pengunjung tidak diperbolehkan masuk ke dalam area candi, pagarnya digembok, kata petugas hal ini untuk menghindari orang-orang berkerumun disana. Jadi kami harus puas hanya dengan melihat dan berfoto dari luar pagar. 

Dari candi gedong I ke candi gedong II terpisah jarak yang lumayan jauh, kami harus treking atau jalan kaki untuk sampai ke kompleks candi selanjutnya. Lumayan bikin nafas ngos ngosan, tapi angin pegunungan yang berhembus cukup menghilangkan peluh, selama perjalanan kami bisa melihat hijaunya kebun penduduk sekitar. Oh iya kalau misal capek jalan kaki bisa menyewa jasa naik kuda dengan harga bervariasi sesuai berat badan.

2.Ayana Gedongsongo

Spot foto instagenic Ayana
(Foto : wisatahitssemarangjawatengah.blogspot.com)

Di dalam area kompleks Candi Gedongsongo ada tempat menarik juga bernama Ayana, ini adalah tempat wisata foto instagenic. Tempat ini memiliki beberapa spot foto yang instagramable, ada sofa di tengah kolam, bantal-bantal, gelembung dan lain sebagainya. Tempat ini masih tetap buka di era adaptasi kebiasaan baru. Bagi yang mau masuk, Anda perlu membayar 20 ribu rupiah untuk dewasa dan 10 ribu rupiah untuk anak-anak.

3.Vanaprastha Gedongsongo

Masih tutup sememtara
(Foto : dok. pribadi)

Ketika berjalan menuju Candi Gedong II, di kiri jalan kami melihat ada tempat bernama Vanaprastha Gedhong Songo Park namun sayangnya di Era Adaptasi Kebiasaan Baru tempat ini masih belum buka. Dulu saya pernah kesini sebelum ada pandemi dan di dalamnya ada villa, camping ground, tempat prewedding, area bermain ATV dan lain sebagainya.

4. Situs Air Suci

(Foto : dok. pribadi)

Saat menuju ke Candi Gedong II ada persimpangan di jalur kuda, disana kita bisa nemukan tempat situs air suci. Disini terdapat mata air yang sangat jernih, dan terdapat sebuah mushola kecil lengkap dengan sarung sajadah dan mukenanya.

5. Pemandian Air Hangat

Sumber air panas 
(Foto : mapio.net)

Diantara candi Gedong III dan Gedong IV terdapat sumber air panas dengan kandungan belerang yang cukup tinggi karena tercium bau belerang yang menyengat. Lalu di sebelahnya ada kolam pemandian air hangat dengan tarif yang tidak mahal hanya dengan 5000 rupiah bisa berendam disana, tetapi kami hanya meneruskan perjalanan karena kolam tersebut sangat sepi pengunjung, kami tidak mau berlama-lama mengingat hari juga semakin sore.

Tetap gaya meskipun pakai masker
(Foto : dok. pribadi)

Setelah puas melihat pemandangan, kami akhirnya pulang menyusuri jalan menuju pintu keluar. Di pinggir jalan itu banyak warung-warung yang masih tutup meskipun ada juga yang sudah buka tetapi tidak begitu banyak. 

Sebagian warung yang masih tutup
(Foto : dok. pribadi)

Tips Aman Berwisata di Era AKB

1. Membawa masker dan hand sanitizer

Ini barang bawaan wajib ya teman-teman untuk meminimalisir penularan covid 19 dan bagian dari protokol kesehatan yang harus dipatuhi disana. Iya emang pakai masker terus itu gak nyaman banget tapi ini semua demi melindungi diri dan orang lain ya sobat.

2. Mematuhi protokol kesehatan yang ada

Jelas ini juga wajib karena kalau tidak kita tidak akan diijinkan masuk lokasi wisata terus gak jadi deh piknik. sedih kan?!

3. Memilih waktu yang tepat untuk berkunjung

Kita harus cermat memilih waktu yang tidak banyak pengunjung datang untuk menghidari kerumunan jadi paling aman sih pergi saat hari biasa atau weekday. Kalau pas sepi kan enak, tidak desak-desakan, bisa menerapkan social distancing dan satu lagi kita bisa foto - foto sesuka hati tanpa nunggu giliran. hehe

4. Membawa bekal dan peralatan pribadi

Sekali lagi ini untuk jaga-jaga dan agar bisa memastikan kebersihannya. Paling baik memang membawa makanan sendiri dari rumah dan bawa barang pribadi terutama mukena atau peralatan ibadah dari rumah. Jangan sering memanfaan barang-barang di tempat umum karena digunakan secara bergantian sehingga kemungkinan resiko penularan covid tetap ada.

5. Mandi saat sampai rumah

Setelah sampai rumah bersih - bersih, mandi lalu ganti baju. Lebih bagus lagi jika langsung mencuci pakaian yang tadi dipakai.

Penutup

Jadi begitulah ada beberapa tempat di dalam area objek wisata yang belum buka di Era adaptasi kebiasaan baru, tetapi kami cukup puas bisa berjalan-jalan sambil menghirup udara pegunungan disana. Semoga pandemi cepat berlalu sehingga geliat perekonomian di tempat wisata dapat kembali berjalan.

Belum dibukanya semua objek di dalam Candi Gedongsongo tentu atas berbagai pertimbangan keamanaan, tapi untungnya masih ada objek lain yang bisa dinikmati jadi jangan ragu ya sobat! Ayo dolan ing Gedongsongo Kabupaten Semarang!

Saya juga salut dengan petugas disana yang menerapkan protokol kesehatan dengan sangat ketat dan tanpa kompromi sehingga saya sebagai pengunjung tidak merasa was-was dengan resiko penularan covid karena percaya itu dapat diminimalisir. Top lah pokoknya acungi jempol untuk semua pelaku pariwisata disana benar-benar membuat hati nyaman dan tenang selama berkunjung.

Referensi

https://kabsemarangtourism.com/

https://akurat.co/

https://mapio.net/

https://wisatahitssemarangjawatengah.blogspot.com/

instagram : @pesona_kabsemarang


Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog "Wisata Kabupaten Semarang di Era Adaptasi Kebiasaan Baru"





You Might Also Like

19 komentar

  1. waaah enak sekali jalan2 sore ke candi gedong songo, nampaknya masih terlihat sepi pengunjung yaaaa. tapi sebenarnya lebih tenang sih sepi gitu apalagi buat menikmati pemandangan alam. tetep stay safe ya kakaaaa.

    BalasHapus
  2. Untung ya ga kehujanan, dulu pernah kesana pas kena hujan, gagal drh muterin kompleks candi

    BalasHapus
  3. Menarik juga yah candi gedong songo, view pemandangannya sepertinya menakjubkan, terus unik juga candinya ada banyak macemnya, boleh nih buat destinasi wisata selanjutnya.

    BalasHapus
  4. Wah gedong songo terakhir kesana 2 tahun lalu, sekarang banyak objek wisatanya yaa. Nice share yustii jd bisa ngobatin kangen. Lengkap banget protokol kesehatan yg diterapin, salut sama pengelolanya. Kayaknya bisa dicoba nih holiday besok kesana. semoga pandemi ini cepat berakhir dan semua tempat wisata bisa leluasa dibuka lagi huhu aamiin 🥺

    BalasHapus
  5. Da rame banget disanaaaaa 😳 wow. Yus kalau bayar2nya di tempat wisata itu masih pake cash ?

    BalasHapus
  6. Yus disana untuk bayar2nya pake cash ????

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sih bun sayangnya masih pake cash. Makanya harus bawa hand sanitizer kmana mana klo pas habis megang uang lgsg semprot

      Hapus
  7. Gedongsongo selalu ngangeni niih..bebetapa kali ke sini tak bosan2 aku..hehe.. Alhamdulillah ini sudah masuk wisata BISA juga ya...

    BalasHapus
  8. Jadi lebih tenang ya kalau pengelola tempat wisata juga sangat menjaga protokol kesehatan . Kayaknya kapan-kapan mau ah ke situ lagi, sudah lamaaa nggak ke situ

    BalasHapus
  9. Candi Gedong Songo ini memang keren. Protokol kesehatannya berjalan dengan baik ya sepertinya.

    BalasHapus
  10. Terakhir ke situ tahun 2015. Wah, sudah 5 tahun yang lalu. Padahal gak jauh-jauh amat yak dari Banyumanik. Baca cerita Mbak jadi pengen ngajakin keluarga ke sana. Pasti Dzaky senang banget nih kalau diajak naik kuda dan keliling2. jadi tenang jika piknik tipis2 dan =protokol kesehatan di lokasi wisata diterapkan dengan sangat baik.

    BalasHapus
  11. Terakhir ke Gedong Songo habis nikah sama suamik...tahun 2013 wkwkkw setelah punya anak belum pernah kesana lagi..7 tahun berlalu dan pasti makin bagus...

    BalasHapus
  12. Udah lama banget ga main ke gedongsongo. Trahir2 pas awal2 ayana buka. Sekarang pasti udah lebih cantik lagi ya

    BalasHapus
  13. Sebelum corona menyerang, Maret lalu saya ke Candi Gedong songo mbaaa.. Masoh pagi dan kabut tebeeellll...


    Sekarang banyak berbenah di beberapa spot ya mengingat perlunya menerapkan protokol kesehatan.

    BalasHapus
  14. Sebelum corona menyerang, Maret lalu saya ke Candi Gedong songo mbaaa.. Masoh pagi dan kabut tebeeellll...


    Sekarang banyak berbenah di beberapa spot ya mengingat perlunya menerapkan protokol kesehatan.

    BalasHapus
  15. Sekarang makin cakep ya Gedong Songo, udah lama banget nggak ke sana.

    Alhamdulillah kalau protokol kesehatannya ketat diterapkan, supaya semuanya aman.

    BalasHapus
  16. Wah Candi Gedongsongo udah berbeda ya, ada tanda untuk jaga jarak.
    Aku terakhir kesana awal Maret bareng teman-teman blogger nanam pohon. Jadi kangen karena aku dan keluarga lumayan sering kesana, ini mesti puasa 6 bulan. Eh sekarang bisa ya asal tetap menerapkan protokol kesehatan

    BalasHapus
  17. Beberapa kali ke sana kalau pas enggak weekend Ayana kayaknya enggak buka ya, atau emang pas lagi enggak dibuka ya karena aku ke sana sekalian ada event sih. Duh, baca artikel ini jadi kangen loh jalan-jalan. Ntar kalau anakku libur mau kuajak ke sini.

    BalasHapus
  18. Aku ke Gedong Songo sebelum ada Ayana. Pengen ke sana lagii.

    BalasHapus