Bersama Teo ke Jakarta Barat Pusat dan Timur Dalam Sehari



Stasiun Cilegon - Rangkas Bitung 07.57

Kereta berdecit sangat berisik di gerbong pertama, suaranya terdengar menakutkan tapi ketika melihat pemandangan di luar jendela rasanya seperti musik klasik yang diputar dengan volume besar di telinga, mengalihkan segalanya. pemandangan yang didominasi pematang sawah yang luas, kebun pisang dan pohon-pohon kayu bergerak seperti sebuah film yang diputar. Aku tidak ingin mengabadikan apapun melalui kamera, karena mata dan ingatan saja sudah cukup.

Seperti sebuah kilasan pemandangan wilayah yang sudah berlalu seperti merenungi perjalanan hidup diri sendiri. bagaimanapun semua harus berlalu untuk kemudian melaju ke sebuah tempat tujuan sebagai muara.

Stasiun Rangkas Bitung - KRL Palmerah 09.25

Semua orang terburu buru berdesakkan, takut tidak dapat tempat duduk, setelah pintu kereta ditutup dan semua orang sudah masuk, kereta berangkat  bersama dengan decitan roda dengan relnya, kereta mulai berlenggang melaju, rasanya seperti ditimang timang bagaikan bayi dalam buaian, orang-orang di dalam kereta mulai mengantuk, gemuruh suara laju kereta seperti nyanyian pengantar tidur dan orang yang mulai menguap menularkan rasa kantuk pada yang lain. sementara harus waspada pada barang bawaan juga pengumuman stasiun pemberhentian, antara kantuk yang menyusup dan berusaha sekuat tenaga untuk tetap terjaga demi sampai menemui kawan.

Stasiun Palmerah 11.11

Sampai di stasiun, katrok dan ndesonya aku tidak tau cara keluar dari scanning pintu keluar sebab di tiketku tertera stasiun tanah abang sebagai pemberhentian. untung ada petugas jaga yang baik hati membantu mengeditkan tiketnya sehingga aku  bisa keluar dari sana, akhirnya bertemu dengan teo juga. kesan  pertama adalah AWKWARD hahaha CANGGUNG karena itu pertama kalinya kita bertemu, padahal kita sangat akrab di room chat selama ini, ini sih karena aku emang socially awkward haha beraninya di chat doang.

Hello Sunday Metropole

Kami menggunakan grabcar menuju tempat yang katanya sudah dibooking teo, merasa terhormat dan dipedulikan ketika teo bahkan mengatur jadwal trip kita hari itu dan memilihkan tempat yang menurut dia aku bakalan suka. Hello sunday adalah cafe yang penuh tumbuhan hijau dengan menu dessert yang enak dan cantik. disana aku dan teo ngobrol banyak, dan setelah ngobrol sama dia rasanya baterai semangatku terisi. 

Mbloc

Semacam supermarket untuk produk produk lokal, kata teo juga ada semacam pameran alat-alat percetakan uang karena dulunya tempat itu dikelola oleh Peruri, teo udah beneran kayak tour guide yang bikin sesi terakhir dari trip adalah sesi belanja oleh-oleh haha. aku beliin tanteku madu yang masih ada sarangnya, meskipun rasa madunya enak banget tapi ternyata sarangnya bikin zonk, tiap diseduh pakai air hangat itu sarang lebah jadi lumer kayak lilin. Teo juga baik hati banget beliin aku coklat dan teh bunga krisan. Aku menyeduh tehnya tiap mau tidur karena bikin rileks. 

Ketinggalan KRL ke Rangkas Bitung

Sebenernya kita ngobrol terlalu lama di Hello Sunday, jadi waktu ke Mbloc beneran mepet, dan kayaknya bakalan telat ke stasiun dan bener dong meskipun udah pesen goride supaya bisa menerjang macet ternyata tidak bisa haha. aku yang kebingungan akhirnya bertanya pada salah seorang bapak bapak yang membawa boneka beruang besar berwarna pink, melihat apa yang dia bawa pikirku dia pasti pria berhati lembut yang punya anak perempuan, beliau tidak akan menyakitiku haha. Beliau memberitahuku kalau lebih baik aku mengikuti beliau yang turun di 4 stasiun terakhir sebelum Rangkas yaitu stasiun Maja. kata beliau lebih baik masuk ke kereta yang transit ke stasiun parung panjang, pokoknya aku menurut aja dengan apa yang beliau katakan, dan di perjalanan kami pada akhirnya berbincang banyak tentang pekerjaannya dan anak beliau. Sampai pada akhirnya kami berpisah di stasiun maja, aku melanjutkan perjalanan ke rangkas sambil berdoa tidak akan ketinggalan kereta api ke cilegon.

Rangkas ke Stasiun Cilegon

Deg-degan KRL harus nyampe ke Rangkas jam 18:55 kalau enggak, bisa ketinggalan kereta ke cilegon, dan jeng jeng jeng beneran dong kurang 5 menit kereta Cilegon bakalan berangkat, aku lari lari kayak orang gila, dan handphoneku yang ada tiketnya eror gak bisa dibuka dengan cepat. panik haha tapi aku memohon mohon ke petugas. Fyuh akhirnya berhasil masuk ke kereta juga hihi. Pulang dengan selamat. Alhamdulillah

Nice trip, ya meskipun jalan ke luar kota tipis tipis sudah cukup menyemangatiku dan mengisi ulang baterai semangatku. All thanks to Teo dan orang orang baik yang aku temui di jalan. 

You Might Also Like

0 komentar