Nostalgia majalah sekolah




Yeay! Selamat datang bulan april! Awal bulan adalah waktunya minggu tema di 1 minggu 1 cerita dan kali ini temanya adalah majalah. Waktu denger tema itu aku auto keinget Majalah Bobo, dan majalah-majalan lain yang populer untuk remaja. Eh tunggu dulu. Sepertinya udah ada yang bahas itu jadi lebih baik yang lain aja deh. 

Hmmm apa ya?!

Oh iya aku pernah jadi anggota tim redaksi majalah sekolah waktu SMK. Aku mau cerita tentang pengalamanku mengikuti ekstrakulikuler sebagai jurnalis amatir waktu itu. hehe

Jadi dulu awalnya bisa diterima jadi anggota adalah dengan mengirimkan satu artikel bertema apapun. Karya harus menarik dan tentunya original dengan gaya bahasa sendiri. Dulu aku nulis artikel tentang apa ya?! udah lupa~ tapi yang jelas artikel itu membuatku jadi anggota tim. Menurutku gabung jadi tim redaksi sangat keren, soalnya selain belajar organisasi, bisa dapet ilmu jurnalistik, tulis menulis. 

Dewan redaksi akses

Majalah sekolahku bernama "Akses" dengan tag line "Media informasi sekolah". Meskipun slogannya seperti itu, Majalah Akses tidak hanya menyediakan informasi tentang sekolah tapi juga jadi media aktualisasi diri untuk para siswa, mengasah kreativitas dalam membuat karya seperti cerpen, komik, illustrasi,artikel, juga membuat layout majalah, desain sampul, dan editing gambar. Menurutku semua hal itu seru dan sampai sekarang masih terkenang.

Majalah akses yang masih tersisa di lemari bukuku

Ada banyak rubrik di Majalah Akses, yaitu :

Stemba School life
seperti namanya rubrik ini berisi kegiatan sekolah yang sedang jadi sorotan, seperti liputan tentang pemilihan ketua OSIS, lomba pramuka tingkat kota yang diadakan di sekolah, lalu ada juga kolom saran yang berisi opini warga sekolah tentang kebijakan sekolah, liputan tentang siswa yang berprestasi, dan lain sebagainya.

Hi - tech
Berisi artikel-artikel tentang teknologi terbaru, dengan adanya artikel ini pembaca dapat informasi terbaru tentang teknologi terkini jadi tidak gaptek.

Rohani Box
Artikel yang diisi oleh perwakilan ekstra kerohanian di sekolah. 

Stemba love earth
Rubrik yang berisi budaya kebersihan di sekolah, artikel tentang lingkungan

Kota kita
Rubrik yang berisi review tempat wisata atau hangout di semarang, review tentang event-event populer di kota semarang.

Lensa Stemba
Rubrik tentang biografi alumni smk yang berhasil dan menginspirasi

Hiburan
Karya berupa cerpen, puisi, ilustrasi dari teman-teman yang ingin karyanya dipublikasikan di majalah.

Salah satu artikelku untuk rubrik Stemba love earth

Dari semua rubrik aku ditugaskan untuk mengisi rubrik stemba love earth, kebanyakan sumber liputanku adalah kegiatan dari ekstrakuliler pecinta alam, karena disana banyak kegiatan dengan tema menjaga lingkungan seperti ikut penanaman mangrove, pembuatan pupuk kompos dari sampah daun, donasi untuk konservasi orang utan, dan lain sebagainya. Biasanya aku akan pergi ke posko Argapeta (nama perkumpulan pecinta alam di sekolahku) lalu mewawancarai penyelenggara acara, atau ketuanya, kemudian mewawancarai orang-orang yang berpartisipasi kemudian menulis liputannya.

Yang paling menyenangkan dari menulis liputan saat itu adalah aku tidak hanya memberikan informasi tetapi juga mendorong orang-orang untuk mengerjakan hal-hal baik, menunjukkan kepada warga sekolah kalau hal baik bisa menular dan menghasilkan lebih banyak kebaikan.

Habis nengok grup chat 1 minggu 1 cerita dan judulnya ada yang menyebutkan "Nostalgia" juga. Wah sepertinya majalah bagi sebagian besar orang jadi barang yang lawas ya? Memang sepertinya popularitas media cetak mulai menurun karena perkembangan teknologi yang semakin kesini semakin paperless. Jadi keinget dulu untuk tugas akhir SMK aku membuat semua majalah sekolah itu menjadi e-book yang kemudian diupload di website sekolah agar bisa diunduh atau dipreview saja untuk menghemat biaya mencetak kertas. Maklumlah dulu saya SMK jurusan IT mana nulis rubrik tentang lingkungan lagi, jadilah proyek TA-ku seperti itu. hehe

Gimana nih, apakah temen-temen masih berlangganan majalah? Apakah majalah yang dicetak itu menurut kalian udah gak jaman lagi dan hanya menyisakan kenangan? ceilah kenangan. Silakan share pendapatnya di kolom komentar. :))






You Might Also Like

7 komentar

  1. Ya ampun, dulu kok sekolahku nggak ada majalah ya.
    Cuma ada mading dan ikut ekskul mading macem Cinta AADC.

    BalasHapus
  2. Seneeng banget saya itu kalau lihat remaja yang suka mengurus majalah sekolah. Di sekolah saya juga ada majalah sekolah mbak, Majalah kami namanya SHINE. Agak keinggris inggrisan yaa karena awalnya itu diterbitkan pas jaman RSBI dulu. Pakai Bahasa Inggris semua waktu itu. Kalau sekarang sih sudah lebih banyak artikelnya ditulis pakai bahasa Indonesia

    BalasHapus
  3. Seru yaa udah punya minat di jurnalistik dari dulu. Aku pun aktif di pers, tapi waktu mahasiswa. Sama juga sih ada produk majalah. Bikinnya mayan menantang :D

    BalasHapus