Surat #3



Hai nur,
Surat yang begitu sia-sia ini aku tulis karena hatiku tidak mampu menampung
Ini adalah tempatku meletakkan semua memori tentang kamu, kita?
Karena aku perlu melanjutkan hidup
Ini adalah bentuk Ingatan yang penuh dengan percakapan kita di masa lalu,
juga tentang apa saja yang ingin aku sampaikan jika bertemu denganmu
di tempat yang antah berantah
di probabilitas waktu yang entah
pada keadaan yang misterius
tapi aku yakin keadaan itu tidak akan pernah salah
sebab Tuhan yang menghendakinya terjadi

aku penasaran apakah nantinya kesia-siaan ini menjadi makna,
atau hanya sekedar.....
bisa kubaca ulang
untuk tahu seberapa banyak waktu berlalu
dan seberapa panjang jalan yang aku tempuh
untuk sembuh.
sebagai jalan mendewasakan diri

Kamu orang baik sementara aku tidak
Tuhan ijinkan kamu berjalan di jalan berbunga sebab kamu pantas mendapatkannya Nur
Aku yang hina ini hanya iri dan merasa sendiri
Setidaknya ini yang aku dapat setelah melihat secara dalam pada diriku sendiri
Lalu melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk jawaban paling jujur
Aku menguliti setiap lapisan bawang kesadaran diri
dan di dalam intinya aku menemukan ego
karena aku paling benci pada kepalsuan dalam bentuk apapun
sekalipun itu bersembunyi dalam dadaku sendiri

Selamat malam nur


dari manusia yang kehilanganmu

You Might Also Like

2 komentar

  1. Siapakah Nur?
    Tokoh aku digambarkan begitu kuat bahwa dirinya terlalu tidak sempurna, sehingga tidak mampu menjadi Nur.
    Keren.
    Semangat berkarya Kak.
    Salam hangat.

    BalasHapus